Jumat, 20 Oktober 2017

Derivat Etilendiamin, Propilamin, Kolamin

Turunan Etilendiamin

Stuktur Umum : Ar(Ar’)N-CH2-CH2-N(CH3)2
  1. Tripelenamin HCl (azaron,Tripel)
mempunyai efek antihistamin sebanding difenhidramin dengan efek samping lebih rendah.Tripelenamin juga digunakan untuk pemakaian setempat karena mempunyai efek anastesi setempat.Efektif untuk pengobatn gejala alergi kulit,seperti pruritis dan urtikaria kronik.
  1. Antazolin HCl (Antistine)
mempunyai aktivitas antihistamin lebih rendah dibanding turunan etilendiamin lain. Antazoin mempunyai efek antikolinergik dan lebih banyak digunakan untuk pemakain setempat dua kali lebih besar dibanding prokain HCl.Dosis  untuk obat mata : larutan 0,5%
  1. Mebhidrolinnafadisilat (Incidal,Histapan)
Stukturnya mengandung rantai samping amenopropi dalam system heterosiklik karbonil dan bersifat kaku. Senyawa tidak menimbulkan efek analgesic dan anestesi setempat. Mehibdrolin digunakan untuk pengobatan gejala pada alergi dermal,seperti dermatitis dan ekzem,konjugtivitas,dan asma bronkial. Penyerapan obat dalam saluran cerna relatif lambat,kadar plasma tetinggi dicapai setelah ± 2 jam dan menurun secara bertahap sampai 8 jam.

Turunan Propilamin

Obat-obat dari kelompok ini memiliki daya antihistamin kuat.
1.      Feniramin : Avil (Hoechst)
Zat ini berdaya antihistamink baik dengan efek meredakan batuk yang cukup baik, maka digunakan pula dalam obat-obat batuk.
Dosis: oral 3 x sehari 12,5-25mg (maleat) pada mala hari atau 1 x 50mg tablet retard; i.v. 1-2 x sehari 50mg; krem 1,25%.
2.      Klorfenamin (Klorfeniramin. Dl-, Methyrit, SKF)
Adalah derivate klor dengan daya 10 kali lebih kuat, sedangkan derajat toksisitasnya praktis tidak berubah. Efek-efek sampingnya antara lain sifat sedatifnya ringan. Juga digunakan dalam obat batuk. Bentuk-dextronya adalah isomer aktif, maka dua kali lebih kuat daripada bentuk dl (rasemis)nya: dexklorfeniramin (Polaramin, Schering).
Dosis: 3-4 x sehari 3-4mg (dl, maleat) atau 3-4 x sehari 2mg (bentuk-d).
3.      Bromfeniramin (komb.Ilvico, Merck)
Adalah derivate brom yang sama kuatnya dengan klorfenamin, padamana isomer-dextro juga aktif dan isomer-levo tidak. Juga digunakan sebagai obat batuk.
Dosis: 3-4 x sehari 3mg (maleat).
4.      Tripolidin : Pro-Actidil
Derivat dengan rantai sisi pirolidin ini berdaya agak kuat, mulai kerjanya pesat dan bertahan lama, sampai 24 jam (sebagai tablet retard).
Dosis: oral 1 x sehari 10mg (klorida) pada malam hari berhubung efek sedatifnya

TURUNAN KOLAMIN

Calamine adalah obat dengan fungsi untuk mengobati rasa gatal, sakit, dan tidak nyaman pada kulit akibat iritasi ringan yang disebabkan oleh tanaman beracun seperti poison ivy, poison oak, dan poison sumac. Obat ini tergolong sebagai obat kelas antihistamin topical dan antipruritik. Calamine bekerja dengan cara mengeringkan luka lecet yang basah dan lembap akibat kontak langsung dengan poison ivy.
Peringatan dan Perhatian:
Hanya untuk obat luar.
Cara Pemakaian:
Dioleskan tipis-tipis pada kulit.
Sediaan:
Serbuk obat luar, krim, cairan obat luar.

PERTANYAAN :
1.      Bagaimana efek samping bagi anak-anak dari penggunaan kalamin ?
2.      Apakah  obat-obat diatas aman untuk ibu hamil dan menyusui ?

3.      Bagaimana interaksi dari obat-obat di atas ?

23 komentar:

  1. Hai yesii..
    saya akan memberikan tanggapan saya tentang pertanyaan no 3 dengan mengambil salah satu contoh obat dari turunan tersebut yaiu :
    DEKSKLORFENIRAAMIN MALEAT
    Interaksi:

    penghambat MAO, alkohol, antidepresan trisiklik, barbiturat, depresan SSP, antikolinergik.

    BalasHapus
  2. Hi yesy,
    Menurut artikel yang saya baca bagi wanita hamil atau sedang menyusui, perlu di sesuaikan jenis dan dosis antihistamin dengan anjuran dokter. hal ini berarti tidak semua antihistamin cocok untuk ibu menyusui, oleh karena itu butuh diagnosa dokter untuk menjaga keamanan ibu dan bayi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar, ibu hamil dan menyusui harus memilih obat antihistamin dengan benar, contohnya yg bisa di konsumsi adalah cetirizine

      Hapus
    2. nah, benar yoan cetirizin merupakan kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil

      Hapus
  3. Berdasarkan artikel yang saya dapat, efek samping pada pemakainan kalamin secara topikal, yaitu adanya Reaksi alergi parah (ruam; gatal-gatal; sulit bernapas; dada terasa sesak; pembengkakan pada mulut, wajah, bibir atau lidah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya setuju, namun apabila di gunakan sesuai dengan yang di anjurkan maka efek samping akan berkurang

      Hapus
    2. Iyaa saya setuju dengan yoan jadi penggunaannya disesuaikan dengan tingkat keparahan dari pasiennya agar minim efeksamping tetapi besar efek farmakologisnya

      Hapus
  4. hai yesy, baiklah saya disini akan membantu menjawab tentang bagaimana efek samping bagi anak-anak dari penggunaan kalamin. Menurut literatur yg saya baca tidak ada efek samping UMUM yang telah dilaporkan untuk kasus penggunaan Calamine dosis kecil.

    Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami efek samping PARAH saat mengggunakan Calamine topikal, seperti:

    Reaksi alergi parah (ruam; gatal-gatal; sulit bernapas; dada terasa sesak; pembengkakan pada mulut, wajah, bibir atau lidah.

    BalasHapus
  5. Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
    Semoga dapat membantu. Terimakasih

    BalasHapus
  6. Pertanyaan no.3
    Interaksi Obat
    Antagonis H1
    1. Perpanjangan interval QT dan aritmia dapat terjadi bila terfenadin dan astemizol diberikan bersamaan dengan antijamur (ketokonazol, itrakonazol, flukonazol, dan mikonazol), atau antibiotika golongan makrolid (eritromisin dan klaritomisin).
    2. Efek sedasi antagonis H1 generasi I meningkat bila diberikan dengan obat yang menekan SSP, misalnya alkohol dan diazepam.
    Antagonis H2
    Karena penghambatan P450 di hati, simetidin dapat menghambat metabolisme beberapa obat, seperti teofilin, siklosporin, dan propanolol. Antagonis kalsium, sulfonilurea, warfarin, antidepresan trisiklik dan imipramid. Simetidin juga menghambat sekresi tubular prokainamid. Obat ini meningkatkan metabolisme etanol. Sementara itu, efek ranitidine kecil pada sitokrom P450 sehingga kejadian interaksi obat lebih rendah dibandingkan simetidin. Ranitidin dilaporkan menurunkan absorbsi diazepam, dan juga berinteraksi dengan nifedipin, warfarin, teofilin, dan metoprolol. Untuk famotidin, interaksi obat yang bermakna belum diketahui, sedangkan nizatidin diketahui menghambat dehidrogenase alkohol di mukosa lambung.

    DAFTAR PUSTAKA

    Kee, J. L. dan E. R. Hayes. 1996. Farmakologi : Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
    Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

    BalasHapus
  7. Hai cinta, menurut artikel yg saya baca di www.livestrong.com, efek samping penggunaan calamin pada anak2 maupun orang dewasa diantaranya gatal-gatal, sulit bernafas dan bengkak pada lidah, tenggorokan atau wajah. Walaupun calamin digunakan untuk mengatasi rasa gatal, tapi pemberian obat secara topikal harus disesuaikan dengan jenis kulit, apalagi kulit anak2 yg sangat sensitif

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan jawaban anisa,karena mengganggu dari sistem pernafasan anak

      Hapus
  8. Menurut FDA, antihistamin pilihan pertama adalah klorfeniramin (CTM) dan difenhidramin. Sekalipun dikelompokkan aman, obat-obat ini hanya boleh dikonsumsi dalam jangka pendek. Tidak boleh sampai berhari-hari.Bayi dalam kandubgan bisa merasakan efek samping kantuk dari CTM atau difenhidramin. Sebisa mungkin hindari obat yang diminum. Jika kita mengalami alergi akibat sesuatu yang bersentuhan dengan kulit, sebaiknya kita berusaha mengobatinya dengan obat-obat yang digunakan secara lokal (topikal) alias dioleskan atau ditaburkan di kulit. Misalnya, sebelum memutuskan minum CTM atau difenhidramin, lebih baik mencoba bedak obat kulit lebih. Semoga Membantu..

    BalasHapus
  9. 1. Tidak ada laporan mengenai timbulnya efek samping yang berbeda untuk penggunaan Calamine pada anak-anak jika dibandingkan dengan kelompok usia lain.
    Efek sampingnya adalah : Reaksi alergi parah (ruam; gatal-gatal; sulit bernapas; dada terasa sesak; pembengkakan pada mulut, wajah, bibir atau lidah.

    BalasHapus
  10. 2. sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil karena beresiko pada janin (plasenta) dan tidak dianjurkan pada ibu menyusui beresiko pada bayi (melalui ASI)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat kak marfiyanti,jika memang ada kondisi ibu hamil atau ibu menyusui harus mengkonsumsi antihistamin sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu

      Hapus
    2. saya setuju dengan pendapat kak marfriyanti dan risma, sebaiknya tidak digunakan pada ibu hamil dan menyusui karena dapat berpengaruh pada bayi ataupun janin dalam kandungan,jika memang di butuhkan sebaiknya konsultasi dengan dokter sehingga penggunaannya aman.

      Hapus
  11. Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu interaksi obat klorfeniramin adalah Depressants CNS
    Potensi interaksi farmakologis (aditif depresi CNS) dengan alkohol dan depresan SSP lainnya (misalnya, hipnotik, sedatif, obat penenang).

    BalasHapus
  12. saya mencoba menjawab pertanyaan no 2
    Menurut artikel yang saya baca bagi wanita hamil atau sedang menyusui, perlu di sesuaikan jenis dan dosis antihistamin dengan anjuran dokter. hal ini berarti tidak semua antihistamin cocok untuk ibu menyusui, oleh karena itu butuh diagnosa dokter untuk menjaga keamanan ibu dan bayi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat Vikri karena penggunaan antihistamin pada ibu hamil digolongkan pada golongan B dimana obat ini pada studi hewan uji tidak menimbulkan efek bagi janin

      Hapus
  13. KLORFENIRAMIN MALEAT memiliki interaksi obat dengan alkohol, depresan SSP, anti kolinergik, penghambat MAO

    BalasHapus
  14. Hai yesii..
    saya akan memberikan tanggapan saya tentang pertanyaan no 3 dengan mengambil salah satu contoh obat dari turunan tersebut yaiu :
    DEKSKLORFENIRAAMIN MALEAT
    Interaksi:

    penghambat MAO, alkohol, antidepresan trisiklik, barbiturat, depresan SSP, antikolinergik.

    BalasHapus
  15. teofilin
    interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

    Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melakukan hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

    Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut ini tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memperlakukan Anda dengan obat ini atau mengubah beberapa obat lain yang Anda ambil.

    Amifampridine
    Riociguat
    Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut biasanya tidak dianjurkan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat yang diresepkan bersamaan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.

    Acrivastine
    Adenosine
    Blinatumomab
    Bupropion
    Ceritinib
    Cimetidine
    Ciprofloxacin
    Cobicistat
    Deferasirox
    Desogestrel
    Dienogest
    Dihydroartemisinin
    Drospirenone
    Enoxacin
    Erythromycin
    Estradiol Cypionate
    Estradiol Valerate
    Ethinyl Estradiol
    Ethynodiol Diacetate
    Etintidine
    Etonogestrel
    Fluconazole
    Fluvoxamine
    Fosphenytoin
    Halothane
    Idelalisib
    Idrocilamide
    Imipenem
    Levofloxacin
    Levonorgestrel
    Medroxyprogesterone Acetate
    Mestranol
    Mexiletine
    Nilotinib
    Norelgestromin
    Norethindrone
    Norgestimate
    Norgestrel
    Pefloxacin
    Peginterferon Alfa-2a
    Peginterferon Alfa-2b
    Phenytoin
    Pixantrone
    Regadenoson
    Rofecoxib
    Siltuximab
    Thiabendazole
    Troleandomycin
    Vemurafenib
    Zileuton
    Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu, tetapi menggunakan kedua obat mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat yang diresepkan bersamaan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.

    Adinazolam
    Alprazolam
    Aminoglutethimide
    Amiodarone
    Azithromycin
    Bromazepam
    Brotizolam
    Cannabis
    Carbamazepine
    Chlordiazepoxide
    Clobazam
    Clonazepam
    Clorazepate
    Diazepam
    Disulfiram
    Estazolam
    Febuxostat
    Flunitrazepam
    Flurazepam
    Halazepam
    Interferon Alfa-2a
    Ipriflavone
    Isoproterenol
    Ketazolam
    Lorazepam
    Lormetazepam
    Medazepam
    Methotrexate
    Midazolam
    Nilutamide
    Nitrazepam
    Oxazepam
    Pancuronium
    Pentoxifylline
    Phenobarbital
    Piperine
    Prazepam
    Propafenone
    Quazepam
    Rifampin
    Rifapentine
    Riluzole
    Ritonavir
    Secobarbital
    St John’s Wort
    Tacrine
    Tacrolimus
    Telithromycin
    Temazepam
    Ticlopidine
    Triazolam
    Viloxazine
    Zafirlukast

    BalasHapus